dalam suasana melahirkan seorang anak..
tak ada sedikitpun rasa sakit yang di rasa
hingga seorang perempuan datang dan tersenyum bahagia menyatakan bahwa anakku sangatlah cantik
dalam keadaan percaya tidak percaya aku menggendong anak tersebut.
dalam hati ku bertanya, siapa ayah dari anak ini??
difikiranku hanya ada satu nama yaitu pacarku bimbim..
tapi dia tidak melakukan apapun..
lalu siapa???
yang ku rasa sekarang dalah rasa malu
aku tidak mau muncul di dunia ini lagi karna kehadiran bayiku di masa remaja ku ini
padahal aku tidak pernah mengandungnya
perutku bahkan tidak pernah sebesar bayi ini.
kenapa tiba-tiba aku dihadapkan kepada suasana melahirkan seperti ini?
apa yang sesungguhnya terjadi?
aku merasa kecewa kepada diriku sendiri
aku teringat pada janjiku terhadap diriku sendiri
dan teringat juga dengan janjiku kepada sahabatku untuk menikah 5 tahun lagi dan baru boleh punya anak..
aku menangis dipundaknya sampai bajunya basah kuyup
keadaanku menjadi sangat tak menentu
mengingat pesan guru biologiku yang mengatakan untuk tidak melahirkan sebelum pernikahan
tangisanku bertambah parah dan air mataku tidak dapat berhenti menetes
aku harus putus dengan bimbim!
dia tidak boleh bersangkutpaut dengan keadaan ini.
dia memang tidak salah apa-apa!
dan tiba-tiba saja muncul bayang-bayang dibenakku tentang seseorang yang sudah menghancurkan masa depanku
tanpa kuduga-duga, ternyata dia adalah tetanggaku sendiri
bagaimana caranya aku menjelaskan kepada kedua orang tuaku?
aku memutuskan untuk menyelesaikan urusanku dengan bimbim.
aku harus memutuskan hubunganku dengannya
aku akan sangat merasa berdosa apabila dia terkena getahnya
berhubung mendesak dan tidak ada kendaraan lain selain motor,
aku terpaksa mengendarai motor walaupun sesungguhnya aku tidak bisa.
diparkiran aku bertemu dengan seseorang laki-laki yang cukup menawan membawa mobil balap berwarna putih.
dia mengajakku kenalan dan mengaku bersedia menjadi suamiku.
kemudian aku hanya bilang aku bingung dan segera mengendarai motorku dengan mengebut.
yang terakhir aku ingat hanyalah aku jatuh ketika melewati lumpur lembab.
ketika aku membuka mata, seseorang mengatakan padaku bahwa aku sedang di surga
banyak sekali taman bermain dan sungai-sungai jernih
rumput-rumput hijau menghiasi perjalananku menuju penjaga ditempat itu
saat aku hendak menyentuh pundaknya, seseorang telah mendahului menyentuh pundakku.
dengan spontan aku menoleh ke belakang
dan yang ku temui adalah seseorang laki-laki yang ku temui di parkiran tadi.
dia mengajakku untuk bersenang-senang dan megajakku terbang dengan sayapnya
lantas kebahagiaan macam apa ini?
aku merasa telah melewati luasnya samudera dan langit-langit biru
tanpa ku duga-duga aku telah berada di sebuah pabrik
yang mengantarkan barang-barang milik orang-orang yang berada di tempat ini.
tiba-tiba aku teringat dengan bimbim.
aku mencari handphone yang aku ingat ada di kantong baju ku.
sudah ketemu, dan aku membaca banyak sekali sms disana
ada sms dari ibuku yang bertanya kemana aku dan kapan aku akan pulang.
ada juga dari ayahku yang menyuruhku untuk cepat pulang karna seluruh orang rumah sangat khawatir.
kemudian sms dari teman-temanku yang bilang mereka merindukanku
yang terakhir sms dari bimbim yang bilang bahwa dia membenciku...
karna tidak pernah memberi kabar kepadanya dan membiarkannya merindukanku dalam waktu yang sangat lama
aku tambah merasa bersaalah kepadanya.
aku berusaha mengirim sms untuk bimbim, tapi tidak bisa
hingga laki-laki pembalap itu tiba-tiba menyodorkan handphone yang berkelap kelip.
dia menyuruhku menggunakan handphone itu dan aku diberikan kesempatan satu kali sms saja
lalu siapa yang harus aku sms?
aku harus mengatakan putus dengan bimbim
karna tidak mungkin aku membiarkan dia menungguku seumur hidupnya
dan tidak mungkin juga aku membiarkanya dituduh yang tidak-tidak oleh polisi
tapi disisi lain aku juga harus memberitahu teman-temanku untuk tidak merindukanku
dan aku akan menunggu mereka ditempat ini selamanya
yang pentingnya lagi, aku juga harus memberi kabar kepada kedua orang-tuaku
agar mereka tidak lagi khawatir kepadaku
dan mulai mencoba mengikhlaskan kpergianku ke tempat yang tidak punya jalan keluar ini
ditengah kebingunganku, laki-laki pembalap itu mengangkat wajahku
dan memberikan petunjuk kepadaku untuk melihat dunia yang sesungguhnya.
tentang siapa yang harus aku beritahu..
tapi seketika saja aku....
membuka mata dan tersadar bahwa aku hanya bermimpi ... #NGOKKKK !!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar