Jum'at, 02 November 2012
Hari
ini adalah hari yang ku tunggu, bertambah satu tahun usiaku, dan bahagialah
aku. Aku baru pulang latihan sekitar jam setengah 1 pagi. Teman-teman latihanku
menyiram kepalaku menggunakan air minum yang tak habis saat latihan tadi.
Mereka juga sempat menyindir masalah traktir, kebetulan saja aku sedang membawa
uang lebih, jadi ku sempatkan waktu istirahatku untuk mentraktir mereka makan
pagi itu. Mereka memilih tempat warkop (warung kopi) didekat perempatan jalan.
Sesampainya disana, aku menyadari bahwa ada seseorang berambut kriting
menggunakan baju berwarna putih dan memiliki kulit putih kecoklatan, kira-kira
umurnya 25 tahunan lah. Laki-laki itu sedang memperhatikanku sejak awal aku
menginjakkan kakiku didepan warkop. Entah apa yang ia pikirkan, aku tidak mau
terlalu perduli. Yang ku pikirkan saat itu hanya bersenang-senang dihari ulang
tahunku dan berharap sweet seventeen milikku lancar dengan
kebahagiaan-kebahagiaan yang abadi. Ketika aku hendak masuk ke dalam, seorang
teman dari si rambut keriting juga perlahan memperhatikanku secara keseluruhan.
Mereka begitu aneh menurutku, tapi ya sudahlah mungkin mereka hanya heran
mengapa ada wanita berkeliaran di antara malam dan pagi seperti itu. Saat aku
sedang makan bubur kacang dan minum segelas air putih hangat, hatiku sedikit
tenang. Sampai beberapa polisi mulai datang dan mengelilingi tempat dudukku,
aku mulai tidak nyaman dengan kondisi itu dan sesegera mungkin menyudahi acara
makannya. Lagi pula waktu terus berjalan sampai menunjukkan pukul 1 pagi. Akupun
bergegas pulang dan berpamitan dengan semua teman-temanku. Pagi itu kebetulan
Seno sedang menjemputku, jadi aku pulang bersamanya. Aku tau, sebenarnya dia
hanya ingin memberi kejutan hadiah ulang tahun. Tapi kalau dia sampai harus
menjemputku pukul segitu. Sepertinya itu berarti aku sangat special yah? Hehe
AMIN deh.
Diperjalanan
pulang, ada 2 orang yang searah denganku, tapi sebelum sampai di pasar, kami
sudah terpisah karna mereka berdua membawa motor dengan mengebut sekitar 120 km
per jam. Seno bilang, dia ingin memberiku sesuatu, tapi dia bingung dimana
tempat yang tepat untuk memberikannya. Akhirnya dia memutuskan untuk sedikit
berbelok dari arah pulang. Namun tanpa diduga-duga, tempat yang didepannya
begitu ramai, ternyata dalamnya sangat sepi bahkan tidak ada orang sama sekali.
Aku dengan PD-nya memainkan handphoneku sambil memberi kabar kepada ayahku
bahwa aku sedang diperjalanan pulang. Setelah aku membaca pesan dari ayahku
yang memesan untuk berhati-hati, langsung saja datang seseorang berambut
keriting dan baju berwarna putih bersama dengan temannya yang sedang
memboncenginya menggunakan motor meatic, dengan cepat laki-laki yang dibonceng
itu merebut handphone dari tanganku dan setelah mendapatkannya, mereka segera
melaju dengan kecepatan sekitar 160 km per jam. Seno tidak bisa mengejar lebih
jauh karena kondisi jalanan yang terdapat beberapa polisi tidur. Dia lebih
mencari keselamaatanku terutama yang tidak menggunakan helm saat itu. Aku
senang mendengarnya dan membuatku sedikit tenang, namun saat teringat dengan
handphone aku kembali berontak dan merengek meminta Seno untuk mengejar jambret
yang tidak tahu malu di tahun 2012 yang keceh itu. Dengan polosnya mereka
melaju ke jalan raya dan menghilang begitu saja.
Seno
mulai mengajakku pulang dan berniat untuk tidak jadi memberikan hadiah untukku
malam itu. Tapi aku berfikir, kalau tidak malam itu juga, lalu untuk apa dia
menjemputku? Aku pun berusaha menenangkan diriku sendiri dan menahan rasa
kecewaku yang sangat mendalam. Aku mulai berfikir ke arah warkop tadi. Aku
teringat dengan 2 orang laki-laki yang sempat memperhatikanku secara detail.
Aku dan Seno memutuskan untuk kembali kesana walaupun jaraknya agak jauh.
Namun, sesampainya disana, mereka sudah tak nampak dan warkop itu mulai sepi
dengan polisi. Akupun mencoba pasrah dan mengikhlaskan handphoneku, nomor
kartunya dan memory cardnya. Meskipun sesekali aku memperhatikan secara detail
orang-orang yang berada dipinggir jalan dan di tempat tongkrongan-tongkrongan
yang kami lewati. berharap menemukan si penjahat dan dapat menggerebeknya
sampai puas hahaha. Maklum, masih baru saja terjadi.
Diperjalanan
pulang, Seno terus memaksaku untuk pulang, tapi aku sama-sekali tidak mau
usahanya sia-sia. Aku berusaha dengan sekuat hati untuk tersenyum seperti
layaknya tidak terjadi apa-apa. Akhirnya dia mulai memberikan aku mawar merah
kesukaanku. Jujur saja hatiku mulai sedikit tenang saat itu, aku sempat tidak
memikirkan apa-apa lagi selain dirinya. Sungguh kebahagiaan yang tak
tertandingi apabila diberikan bunga dimoment special seperti itu. Beberapa
menit setelah memberikan bunga, dia menghentikan laju motornya dipinggir jalan
dan menyuruhku membelakanginya. Dia memasangkan kalung ber inisial “Z” ke
leherku, dia sempat menggumam karna kurangnya fasilitas lampu ditempat kami
berhenti. Namun dengan kekuatan matanya yang hanya tinggal beberapa watt saja
itu, dia berhasil memakaikan kalung untukku. Setelah itu, dia memasukkan sebuah
kado kedalam tas ransel ku. Aku melihat bentuknya yang seperti bungkusan buku diary,
dia banya berharap kado itu dapat menemaniku sebagai pengganti handphone. Tapi
aku tidak mau memikirkannya, Seno berjalan sedikit kedepan dan mengeluarkan
sebuah roti sobek rasa bertabur keju yang awalnya bertuliskan “Happy Sweet
Seventeen” kemudian menjadi rusak karna kaget mendengar teriakanku saat aku
dijambret tadi. Tapi tak apalah, aku menghargai itu dan lagipula itu bukan
salahnya. Saat aku memegang roti, dia segera mengambil lilin dan menyalahkan
sumbunya dengan korek api. Aku membuat permintaan dan segera meniup lilin
tersebut. Suapan peramaku untuk Seno dan suapan keduanya untuk aku karna hanya
ada kami disana.
Sesampainya
dirumah, aku segera menceritakan semua kejadian kepada ayahku secara detail
walaupun ada yang sedikit ngawur. Aku terdiam dan meneteskan air mataku dikamar
sambil berharap waktu dapat berputar kembali.
1 komentar:
cerita yg unik n gag semua orang ngalamin berbagai rasa dalam satu waktu
Judul yg sangat tepat buat cerita kali ini...
Oia moga malingnya cepet inshaf deh.hhe
dan Semoga hp km yg hilang pada saat ultah itu akan digantikan ama ALLAH dengan yg jauh lebih baik lagi...
Kenangan ini sungguh amat sangat mahal
jadi jangan disesali apa yg sudah terlewati ya...
Ambil hikmahnya aja :)
Posting Komentar