Senin, 07 Mei 2012

Hampir Putus Asa

Didepan cermin aku terus bertanya-tanya, 'Apakah benar orang yang akan menikah dia adalah bimbim? Apakah dia adalah Bimbim yang selama ini aku cintai? Bimbim yang aku fikir tidak akan pernah perduli dengan perasaanku, Bimbim yang selalu bersikap acuh padaku, Bimbim yang bahkan aku fikir tidak mau lagi berteman denganku??' hatiku damai bagaikan  berada di sebuah pulau ditengah lautan, dan seorang pangeran dari kerajaan terbesar didunia akan datang untuk melamarku dan kemudian membawaku ke istananya untuk mengucapkan Ijab Qabul atas aku. Dan kami hidup bahagia selamanya :D
Para tamu undangan telah memenuhi ruangan pernikahanku. mereka berpakaian rapih dengan membawa pasangannya masing-masing. mereka datang ke rumahku untuk menyaksikan Aqad nikah dari penghulu dan Bimbim. Tiba-tiba saja mobil Nissan Grand Livina parkir didepan rumahku dan membangunkan lamunanku. Dari dalam mobil, keluarlah sesosok pria dengan sepatu berkilau dan jas mewah dengan peci dikepalanya. Itulah Bimbim Nazenmars yang aku cintai. Dia berjalan menghampiriku dengan wajah tersenyum bahagia, semua orang menyuruhku duduk disebelahnya dan Aqad nikah siap dilaksanakan. penghulu mulai menjabat tangan Bimbim dan mengucapkan Ijab "Saya nikahkan engkau, Bimbim Nazenmars bin Nazenmars, dengan putri saya, Rahayu Syafitri binti Abdul Sidik dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan cincin kawin 24 karat dibayar tunai. ” dengan segera, Bimbim menjawab Qabul dengan satu napas “ Saya terima nikahnya, Rahayu Syafitri binti Abdul Sidik dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." setelah hening sejenak, penghulu mulai bertanya pada seluruh tamu undangan tentang sah atau tidaknya aqad nikah tadi. dengan serentak mereka semua berkata sah dan bertepuk tangan dengan senyum ramah yang mengalirkan kebahagiaan kepada cintaku dan cinta Bimbim J
Aku mulai berhadapan dengan Bimbim, aku menyalami tangannya dan dia mencium keningku, rasanya seperti melayang di antara awan-awan putih yang cerah. tapi.. ada apa ini? Bimbim meneteskan air mata ketika dia mencium keningku. Ah, mungkin dia hanya terharu, pasti dia menangis bahagia.. aku pun begitu :’)
            Setelah selesai melaksanakan akad nikah, hatiku terasa lega. seperti tak ada beban dalam hidup ini. ini pasti karna Bimbim disampingku.. dunia seperti hanya milikku dan dia. Thanks full god.
Semua orang ikut berpesta merayakan hari pernikahanku dengan Bimbim. mereka semua terlihat sangat bahagia. kami berdansa diiringi musik, bernyanyi hingga serak, tertawa hingga kotak suara kami habis (spongebob banget), makan sampai kenyang, minum sampai kembung. tak akan ada kebahagiaan yang kami habiskan hanya setengah disana. semua orang mengucapkan selamat atas kebahagiaan kami. berbagai foto tersimpan dalam kamera SLR D6 milikku. nanti akan ku pajang salah satu foto dengan moment yang paling indah di ruang keluargaku dan Bimbim :)
            Tak terasa waktu itu berlalu dengan sangat cepat, di hari ketiga dari pernikahanku, aku dan Bimbim duduk di sofa sambil menonton TV dengan cemilan Biskuit dan teh hangat. Bimbim menyandarkan kepalanya dipundakku dengan lembut. dia memegang tanganku dan berkata "Ray, aku bahagia banget, karna aku bisa sama kamu." dia bicara dengan suara lembut yang menyekik jantungku sampai rasanya mau copot. "hemm.. apalagi aku. aku juga seneeeeeng banget, kamu yang selama ini aku cintai, aku puja-puja, aku rindukan, ternyata bisa menjadi imamku..." aku menceritakan pula betapa bahagianya aku bisa dengannya. "Ray.." panggil Bimbim. "Iya, kenapa Bim?" jawabku sambil menyandarkan kepalaku ke kepalanya. "Aku tidur duluan yaa.." kata Bimbim yang setengah sadar. "Jangan tidur disini, aku ga bisa mindahinnya.." Saranku pada Bimbim.
"Engga, aku mau tidur disini, dipundak kamu." pintanya.
"Yaudah, selamat tidur ya sayang.."
"I Love you Rahayu Syafitri"
"I Love you too Bimbim Nazenmars"
Tuhan telah mengabulkan permohonanku, Tuhan menitipkan kebahagiaanku lewat Bimbim langsung. Terima Kasih tuhan. Engkau maha pengasih lagi maha penyayang..
            Hari sudah mulai malam, aku berencana ingin membangunkan Bimbim untuk memintanya pindah ke kamar, "Bim, kamu yakin ga mau pindah ke kamar?" Tak ada jawaban darinya, aku mencoba membangunkannya lagi dengan menepuk tangannya "Bim, nanti badan kamu pegel-pegel kalo tidur disini", masih tak ada pergerakan darinya.  hemm, atau mungkin dia sedang bercanda? dia hanya berpura-pura tidur agar aku kerepotan. Ya ampun, seperti anak kecil saja. "Bimbim, jangan bercanda, aku kunci yah pintu kamarnya?" "Bim..Bimbim.." tiba-tiba saja 'pluk' Bimbim terjatuh dari sofanya. aku mulai panik dan mencoba membangunkannya dengan berbagai cara, aku mengangkat kepalanya ke atas pahaku, aku menamparnya pelan berkali-kali sambil menyebut namanya, aku menggoyang-goyangkan tubuhnya sampai air mataku menetes di pipinya, aku mulai periksa pernapasannya, dan aku periksa detak jantungnya yang ternyata sudah tidak ada lagi yang berfungsi... BIMBIM................!@#$%$#!*&! Dia telah pergi, entah kemana. Dia meninggalkanku dengan menyisakan cintanya dihatiku. tak kuasa aku menahan air mata, aku berteriak sekencang-kencangnya untuk memintanya kembali, tak ada seorangpun yang mendengar bahwa aku kecewa. kenapa?? kenapa ini yang harus terjadi???????? :'(
‘Bimbim, baru saja kamu tau sekian lamanya aku menantimu, baru saja kamu tau seberapa besar cintaku padamu, kenapa kamu sanggup meninggalkan aku secepat ini? bagaimana mungkin aku membiarkanmu pergi secepat ini? ini sangat sulit untuk aku terima bimbim :"(‘
            Sudah hampir 7 hari kepergian Bimbim, aku selalu menangis setiap malam, masih terasa bayang Bimbim di sekitarku, sangat terasa sandaran Bimbim dipundakku, tak sanggup lagi aku mengungkapkan dengan kata-kata. hanya air mata yang dapat mengerti rasa kehilangan dihatiku, berbagai hiburan telah aku lewati, tapi tak ada satupun yang membuat ku berhenti menangisi Bimbim, hingga suatu hari aku di ajak oleh keluarga Bimbim untuk berenang, aku tidak mungkin menolaknya, aku terpaksa ikut masuk ke dalam mobilnya.
"Sudahlah Rahayu, Bimbim sudah pergi" kata ibu mertuaku, "Engga mah, dia itu masih ada. dia ga pergi !!!" adik dan kakak Bimbim saling berpandangan dan menggeleng padaku. aku hanya bisa diam menatap keluar jendela dan melihat bayangan Bimbim seketika.
Ketika sampai di kolam berenang, aku memilih untuk duduk dan tidak turun ke air. tak lama setelah aku duduk, aku seperti melihat bayangan Bimbim dengan jarak 5 meter dariku dengan mengenakan baju putih, aku segera bangun dari dudukku, aku berlari menghampiri Bimbim, seperti sudah kiloan meter aku berlari, tapi bayangan Bimbim terasa semakin jauh. aku terus berlari memaggil-manggil namanya hingga aku merasa sangat lelah. Sampai akhirnya aku terjatuh, dan bayangan Bimbim mulai mendekat kepadaku, aku ingin sekali meraih taggannya, memintanya untuk membawaku kemanapun dia pergi, hidup bersama, bahagia selamanya. namun ketika hampir kudapatkan tangannya, tiba-tiba saja dia menjauh secepat kilat meninggalkaku "BIMBIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIM"

tak pernah terlintas dibenakku tentang kata-kata nya yang ingin tidur (untuk selamanya). tak pernah aku sadari bahwa ucapan selamat tidurku adalah ucapan atas kepergiannya, kata terakhir yang membuat hatiku terasa lega, kata "I love you" darinya yang selama ini aku nantikan, yang selalu aku impikan, sekarang menjadi kenyataan.
Saat aku berteriak memanggil namanya “Bimbiiiiiiiiiiiiiiiiiiim !!!!!!!”

“Astaghfirullahal’azim !” , mataku terasa sepat dan membengkak,  bantalku basah tersiram air mataku, dan teriakanku berhasil membangunkan adikku, aku duduk dipojokan kasur dan berharap tuhan memberikan aku jalan yang jauh lebih baik dibandingkan mimpiku yang barusan. Amin. Huh (╥_╥)



Tidak ada komentar: