Didepan
cermin aku terus bertanya-tanya, 'Apakah benar orang yang akan menikah dia adalah
bimbim? Apakah dia adalah Bimbim yang selama ini aku cintai? Bimbim yang aku
fikir tidak akan pernah perduli dengan perasaanku, Bimbim yang selalu bersikap
acuh padaku, Bimbim yang bahkan aku fikir tidak mau lagi berteman denganku??' hatiku
damai bagaikan berada di sebuah pulau
ditengah lautan, dan seorang pangeran dari kerajaan terbesar didunia akan datang
untuk melamarku dan kemudian membawaku ke istananya untuk mengucapkan Ijab
Qabul atas aku. Dan kami hidup bahagia selamanya :D
Para tamu
undangan telah memenuhi ruangan pernikahanku. mereka berpakaian rapih dengan
membawa pasangannya masing-masing. mereka datang ke rumahku untuk menyaksikan
Aqad nikah dari penghulu dan Bimbim. Tiba-tiba saja mobil Nissan Grand Livina parkir
didepan rumahku dan membangunkan lamunanku. Dari dalam mobil, keluarlah sesosok
pria dengan sepatu berkilau dan jas mewah dengan peci dikepalanya. Itulah Bimbim
Nazenmars yang aku cintai. Dia berjalan menghampiriku dengan wajah tersenyum
bahagia, semua orang menyuruhku duduk disebelahnya dan Aqad nikah siap
dilaksanakan. penghulu mulai menjabat tangan Bimbim dan mengucapkan Ijab
"Saya nikahkan engkau, Bimbim Nazenmars bin Nazenmars, dengan putri saya,
Rahayu Syafitri binti Abdul Sidik dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan
cincin kawin 24 karat dibayar tunai. ” dengan segera, Bimbim menjawab Qabul
dengan satu napas “ Saya terima nikahnya, Rahayu Syafitri binti Abdul Sidik
dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." setelah hening sejenak, penghulu
mulai bertanya pada seluruh tamu undangan tentang sah atau tidaknya aqad nikah
tadi. dengan serentak mereka semua berkata sah dan bertepuk tangan dengan
senyum ramah yang mengalirkan kebahagiaan kepada cintaku dan cinta Bimbim J
Aku mulai berhadapan
dengan Bimbim, aku menyalami tangannya dan dia mencium keningku, rasanya
seperti melayang di antara awan-awan putih yang cerah. tapi.. ada apa ini?
Bimbim meneteskan air mata ketika dia mencium keningku. Ah, mungkin dia hanya
terharu, pasti dia menangis bahagia.. aku pun begitu :’)
Setelah selesai melaksanakan akad
nikah, hatiku terasa lega. seperti tak ada beban dalam hidup ini. ini pasti
karna Bimbim disampingku.. dunia seperti hanya milikku dan dia. Thanks full
god.
Semua
orang ikut berpesta merayakan hari pernikahanku dengan Bimbim. mereka semua
terlihat sangat bahagia. kami berdansa diiringi musik, bernyanyi hingga serak,
tertawa hingga kotak suara kami habis (spongebob banget), makan sampai kenyang,
minum sampai kembung. tak akan ada kebahagiaan yang kami habiskan hanya
setengah disana. semua orang mengucapkan selamat atas kebahagiaan kami.
berbagai foto tersimpan dalam kamera SLR D6 milikku. nanti akan ku pajang salah
satu foto dengan moment yang paling indah di ruang keluargaku dan Bimbim :)
Tak terasa waktu itu berlalu dengan
sangat cepat, di hari ketiga dari pernikahanku, aku dan Bimbim duduk di sofa
sambil menonton TV dengan cemilan Biskuit dan teh hangat. Bimbim menyandarkan
kepalanya dipundakku dengan lembut. dia memegang tanganku dan berkata
"Ray, aku bahagia banget, karna aku bisa sama kamu." dia bicara
dengan suara lembut yang menyekik jantungku sampai rasanya mau copot. "hemm..
apalagi aku. aku juga seneeeeeng banget, kamu yang selama ini aku cintai, aku
puja-puja, aku rindukan, ternyata bisa menjadi imamku..." aku menceritakan
pula betapa bahagianya aku bisa dengannya. "Ray.." panggil Bimbim.
"Iya, kenapa Bim?" jawabku sambil menyandarkan kepalaku ke kepalanya.
"Aku tidur duluan yaa.." kata Bimbim yang setengah sadar.
"Jangan tidur disini, aku ga bisa mindahinnya.." Saranku pada Bimbim.
"Engga,
aku mau tidur disini, dipundak kamu." pintanya.
"Yaudah,
selamat tidur ya sayang.."
"I
Love you Rahayu Syafitri"
"I
Love you too Bimbim Nazenmars"
Tuhan telah
mengabulkan permohonanku, Tuhan menitipkan kebahagiaanku lewat Bimbim langsung.
Terima Kasih tuhan. Engkau maha pengasih lagi maha penyayang..
Hari sudah mulai malam, aku
berencana ingin membangunkan Bimbim untuk memintanya pindah ke kamar, "Bim,
kamu yakin ga mau pindah ke kamar?" Tak ada jawaban darinya, aku mencoba
membangunkannya lagi dengan menepuk tangannya "Bim, nanti badan kamu
pegel-pegel kalo tidur disini", masih tak ada pergerakan darinya. hemm, atau mungkin dia sedang bercanda? dia
hanya berpura-pura tidur agar aku kerepotan. Ya ampun, seperti anak kecil saja.
"Bimbim, jangan bercanda, aku kunci yah pintu kamarnya?" "Bim..Bimbim.."
tiba-tiba saja 'pluk' Bimbim terjatuh dari sofanya. aku mulai panik dan mencoba
membangunkannya dengan berbagai cara, aku mengangkat kepalanya ke atas pahaku,
aku menamparnya pelan berkali-kali sambil menyebut namanya, aku
menggoyang-goyangkan tubuhnya sampai air mataku menetes di pipinya, aku mulai
periksa pernapasannya, dan aku periksa detak jantungnya yang ternyata sudah
tidak ada lagi yang berfungsi... BIMBIM................!@#$%$#!*&!
Dia telah pergi, entah kemana. Dia meninggalkanku dengan menyisakan cintanya
dihatiku. tak kuasa aku menahan air mata, aku berteriak sekencang-kencangnya
untuk memintanya kembali, tak ada seorangpun yang mendengar bahwa aku kecewa. kenapa??
kenapa ini yang harus terjadi???????? :'(
‘Bimbim,
baru saja kamu tau sekian lamanya aku menantimu, baru saja kamu tau seberapa
besar cintaku padamu, kenapa kamu sanggup meninggalkan aku secepat ini?
bagaimana mungkin aku membiarkanmu pergi secepat ini? ini sangat sulit untuk
aku terima bimbim :"(‘
Sudah hampir 7 hari kepergian
Bimbim, aku selalu menangis setiap malam, masih terasa bayang Bimbim di
sekitarku, sangat terasa sandaran Bimbim dipundakku, tak sanggup lagi aku
mengungkapkan dengan kata-kata. hanya air mata yang dapat mengerti rasa
kehilangan dihatiku, berbagai hiburan telah aku lewati, tapi tak ada satupun
yang membuat ku berhenti menangisi Bimbim, hingga suatu hari aku di ajak oleh
keluarga Bimbim untuk berenang, aku tidak mungkin menolaknya, aku terpaksa ikut
masuk ke dalam mobilnya.
"Sudahlah
Rahayu, Bimbim sudah pergi" kata ibu mertuaku, "Engga mah, dia itu
masih ada. dia ga pergi !!!" adik dan kakak Bimbim saling berpandangan dan
menggeleng padaku. aku hanya bisa diam menatap keluar jendela dan melihat
bayangan Bimbim seketika.
Ketika
sampai di kolam berenang, aku memilih untuk duduk dan tidak turun ke air. tak
lama setelah aku duduk, aku seperti melihat bayangan Bimbim dengan jarak 5
meter dariku dengan mengenakan baju putih, aku segera bangun dari dudukku, aku
berlari menghampiri Bimbim, seperti sudah kiloan meter aku berlari, tapi
bayangan Bimbim terasa semakin jauh. aku terus berlari memaggil-manggil namanya
hingga aku merasa sangat lelah. Sampai akhirnya aku terjatuh, dan bayangan
Bimbim mulai mendekat kepadaku, aku ingin sekali meraih taggannya, memintanya
untuk membawaku kemanapun dia pergi, hidup bersama, bahagia selamanya. namun
ketika hampir kudapatkan tangannya, tiba-tiba saja dia menjauh secepat kilat
meninggalkaku "BIMBIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIM"
tak pernah
terlintas dibenakku tentang kata-kata nya yang ingin tidur (untuk selamanya).
tak pernah aku sadari bahwa ucapan selamat tidurku adalah ucapan atas
kepergiannya, kata terakhir yang membuat hatiku terasa lega, kata "I love
you" darinya yang selama ini aku nantikan, yang selalu aku impikan,
sekarang menjadi kenyataan.
Saat aku
berteriak memanggil namanya “Bimbiiiiiiiiiiiiiiiiiiim !!!!!!!”
“Astaghfirullahal’azim
!” , mataku terasa sepat dan membengkak, bantalku basah tersiram air mataku, dan teriakanku
berhasil membangunkan adikku, aku duduk dipojokan kasur dan berharap tuhan
memberikan aku jalan yang jauh lebih baik dibandingkan mimpiku yang barusan. Amin.
Huh (╥_╥)